Ikatlah dengan ikatan yang kuat.

Powered by Blogger.

Search This Blog

Monday 29 May 2017

Allah sering menghukummu tapi engkau tidak terasa


Seorang murid mengadu kepada gurunya:
"Ustadz, betapa banyak kita berdosa kepada Allah dan tidak menunaikan hakNya sebagaimana mestinya, tapi saya kok tidak melihat Allah menghukum kita?"

Sang Guru menjawab dengan tenang:

"Betapa sering Allah menghukummu tapi engkau tidak terasa"

"Sesungguhnya salah satu hukuman Allah yang terbesar yang bisa menimpamu wahai anakku, ialah: Sedikitnya taufiq (kemudahan) untuk mengamalkan ketaatan dan amal amal kebaikan"

Tidaklah seseorang diuji dengan musibah yang lebih besar dari kekerasan hatinya dan kematian hatinya.

Sadarkah engkau, ketika Allah mencabut darimu rasa bahagia bermunajat kepadaNya?

Sadarkah engkau tidak diberikan rasa khusyu' dalam shalat?

Sadarkah engkau, bahwa beberapa hari2 telah berlalu dari hidupmu tanpa membaca Al-Qur'an?

Pernahkah engkau tidak tersentuh dengan Ayat Ayat Al-Qur'an, seakan engkau tidak mendengarnya..

Sadarkah engkau, telah berlalu malam-malam yang panjang sedang engkau tidak melakukan Qiyamullail di hadapanNya, walaupun terkadang engkau begadang..

Sadarkah engkau, bahwa telah berlalu atasmu musim musim kebaikan seperti bulan Ramadhan, 6 hari di bulan Syawwal, 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, dst

tapi engkau belum diberi taufiq untuk memanfaatkannya sebagaimana mestinya?

Pernahkah engkau merasakan beratnya mengamalkan ketaatan (amal kebaikan)?

Tidakkah terkadang lidahmu tertahan dari berdzikir, beristighfar dan berdo'a kepadaNya?

Pernahkah engkau merasa lemah di hadapan hawa nafsu?

Hukuman apa lagi yang lebih berat dari semua ini?

Sadarkah engkau, bahwa Allah membuatmu lupa kepada Akhirat, lalu Allah menjadikan dunia sebagai perhatian terbesarmu?

Semua bentuk pembiaran ini adalah bentuk hukuman Allah, sedang engkau menyadarinya atau tidak menyadarinya..

Sesungguhnya hukuman terberat adalah hukuman yang tidak terasa pada kematian hati, lalu ia tidak merasakan nikmatnya ketaatan, dan tidak merasakan sakitnya dosa.
(Diterjemahkan dari Taushiyah Syaikh Abdullah Al-'Aidan di Masjidil Haram)