Ikatlah dengan ikatan yang kuat.

Powered by Blogger.

Search This Blog

Saturday 27 May 2017

Untuk Inikah AlQur'an Diturunkan?


Allah _subhanahu wataàla_ menjelaskan bahwa hati manusia bisa menjadi keras seperti orang-orang ahli kitab (Yahudi dan Nasrani).

KENAPA?
karena mereka membaca kitab suci dan melafalkannya, tapi tak mengerti sama sekali isi kitab tersebut.

Mereka tak memedulikan, tak menggunakan kitab tersebut untuk melembutkan hati mereka, tak menggunakan kitab untuk 'berkomunikasi' dengan Allah.
Mereka tak dapat mengambil manfaat dari kitab itu.

Rasulullah _shalallahuàlaihi wasallam_ bersabda, *_"Para ahli kitab itu tidak mendapatkan manfaat (dari kitab ini) sama sekali. Mereka memiliki Taurat dan Injil tapi tidak mendapatkan manfaat apapun"._*

Dan kaum muslimin akan menjadi seperti mereka.
Kaum muslimin akan datang kepada para imam dan berkata, _"Pak Imam, aku terserang demam, ayat manakah yang harus aku bacakan untuk mengobati?"_

_"Putriku akan menikah, surat manakah yang harus dibacakankan setelah penyanyi sebelum tampil?"_

_"Apa doa dari Al Quran yang bisa aku baca saat sedang mencari pekerjaan?"_

🤔 *Hanya seperti inikah makna AlQuràn bagi kita?*

Kita berpikir hendak mencari berkah dalam semua hal, apakah Al Quràn memberikan barakah kepada acara pesta dan seremoni?

🤔 *Untuk itukah Al Quràn diturunkan?*

Apakah Al Quràn turun supaya orang dapat mendatangkan _qori_ dalam acara pernikahannya? Lalu ia datang dan membacakan Al Quràn kemudian meletakkan selendang di atas kepala pengantin?

Atau Al Quràn turun agar kita dapat memajang hiasan dinding besar yang bertuliskan ayat di dalam rumah kita? Hiasan dinding besar surat _Al-Ashr_di  dalam rumah yang kau pajang di samping TV layar lebar?

🤔 *Untuk itukah Al Quràn turun?*

Supaya kita dapat menggantungkan tulisan ayat kursi di kaca spion dalam mobilmu? Karena kau tidak memiliki 'air bag' sebagai pengaman?

*Untuk itukah Al Quran turun?*
*Apa yang terjadi ini?*
*Apa yang telah kita lakukan pada Al Quràn selama ini?*
*Apa yang telah kita buat sampai mengubahnya?*

Ini penting kita perhatikan.

Allah menurunkan petunjuknya seperti ini; telah banyak orang yang meneteskan darah agar dapat mengubah hidupnya sesuai dengan petunjuk isi kitab.

Tapi, sekarang Al Quran hanya menjadi sebuah kitab seremonial.
Ini membuat hati kita hancur dan menyakitkan.

Kita membalut kitab ini, dan mencetaknya di atas sutra, lalu kita mengadakan pameran seni Al Quràn.

Kita merayakan anak-anak kita yang berhasil menghafalkan Al Quràn, tapi kita tidak menangis ketika anak-anak itu beranjak dewasa namun tak mengetahui apa yang mereka bacakan. Mereka tetap tidak mengerti maknanya, dan kita tetap merayakannya setiap tahun.

Lalu anak-anak menjadi imam shalat tarawih tapi mereka tidak mengerti juga apa yang dibacanya.
Lalu apa yang kita harapkan dari para makmumnya...?

Imam yang memimpin shalat saja tidak mengerti.

Tentu ada yang salah dengan ini semua.

Ini sungguh tidak normal, seharusnya keadaan tidak seperti ini. Tapi kitalah yang telah membuatnya seperti ini.

Dan anak-anak kita, ketika kita membangun hubungan semu dengan Al Quràn, anak-anak itu menghafal Al Quràn dan tujuan besarnya hanyalah, "Aku akan memimpin shalat tarawih tahun ini".

Al Quràn bukanlah sebuah piala.
Al Quràn bukanlah bertujuan agar kau mendapatkan hadiah ketika membacakannya. Bukan itu.

Aku bertemu dengan beberapa anak yang menghafal Al Quran dan mereka mencari tempat (mesjid) untuk memimpin shalat tarawih karena bulan Ramadhan akan tiba.
Dan mereka berkata, "Hei berapa mereka akan bayar? Masjid yang ini berapa? Hadiah apa yang akan kau dapat dari masjid itu?"
Mereka malah membicarakan apa yang akan mereka terima atau berapa upah ketika memimpin shalat.

Ini harus menjadi perhatian kita. Inikah yang telah kita lakukan dengan Al Quran?
Kita yang melakukan ini bukan orang lain. Jangan salahkan pemerintah. Kitalah yang melakukan ini pada kitab Allah.

Tidakkah kita berpikir, Allah akan meminta pertanggungjawaban kita tentang ini semua? Bagaimana seharusnya?

Dulu para penghafal Al Quràn disebut juga dengan *_Hamilat Quràn_*. Pembawa Al Quran. Karena mereka mengerti bahwa mereka sedang membawa tanggung jawab yang besar.

Dan kita tidak menuding ini terhadap anak-anak yang menghafal Al Quràn, ini bukan salah mereka. Ini salah kita karena tidak mengajarkan lebih dalam tentang AlQuràn.

_wallahu a'lam bis shawab_